December 17, 2011

Pakaian Termahal di dunia

  • Kemeja Termahal
Image Goes Here




Eton Shirts, produsen baju yang berasal dari Swedia berhasil memecahkan rekor memproduksi kemeja termahal di dunia yang sengaja dibuat dalam rangka ulang tahunnya yang ke 80 pada tahun 2008 kemarin.


Mau tahu berapa harganya? Rp. 429.750.000 jika dikonversikan rupiah! (harga aslinya adalah $ 45.000). Kemeja berwarna putih ini dibuat dari katun Mesir dengan kancing yang yang ditaburi berlian. Baju termahal ini dipertunjukkan di butik Eaton yang berada di Los Angeles, Milan, dan Stockholm. Untuk kemudian dilelangkan dan hasilnya disumbangkan untuk kegiatan amal pada tahun 2009 ini.


Eton Shirt sendiri telah memproduksi kemeja sejak tahun 1928 dan mengklaim bahwa kemeja buatannya merupakan kemeja yang tidak mudah kusut dan membuat pemakainya merasa nyaman serta mengikuti lekuk tubuh dari penggunanya walaupun baru beberapa menit saja dipakai. Eton sendiri didirikan oleh pasangan suami istri penjahit yaitu David dan Annie Petterson, yang memiliki jari-jari kretatif untuk membuat pakaian yang nyaman dipakai bagi tetangga di tempat tinggalnya saat itu di Ganghester, Swedia.


Keahlian pasangan suami istri ini dalam membuat baju akhirnya tersebar ke mana-mana, sehingga bisnis jahitan kecil-kecilan yang awalnya mereka jalani terus berkembang dan hebatnya Eton tetap menjadi produsen baju dengan kepemilikan keluarga hingga saat ini!.


  • Gaun Pengantin Termahal



Gaun Pengantin Termahal Di Dunia Seharga Rp13 Miliar, Jad Ghandour, seorang perancang busana dari Beirut, Lebanon, menciptakan baju pengantin yang bisa dikatakan paling mahal sedunia. Gaun pengantin tersebut seharga US$1,5 juta atau setara dengan Rp13,6 miliar.


Proyek pembuatan gaun pengantin mahal itu didukung oleh perusahaan perhiasan Danasha Luxury. Gaun tersebut sengaja dibuat untuk Miami International Fashion week yang dilaksanakan pada 18-21 Maret 2010 lalu di Miami, Amerika Serikat.


Gaun pengantin mahal tersebut disimpan di tempat rahasia dengan dua orang keamanan yang menjaga dengan pengamanan maksimum. Gaun tersebut baru diperlihatkan pada 20 Maret lalu di antara undangan terbatas.
Untuk menjaga keamanannya pun, hanya sketsa gaun dan bukan foto gaun asli yang disampaikan ke publik. Sang perancang mengungkapkan ia menggunakan kain perak dengan detil berlian dan hiasan dari emas murni. Untuk menghias bagian tangan gaun menggunakan berlian 18 karat.

'Tujuan saya tidak hanya untuk menempatkan berlian dan emas bersama-sama. Tetapi ingin menciptakan sebuah karya seni yang nyata,' kata tim dari Ghandour, seperti dikutip dari www.stylelist.com.

Meskipun berharga mahal, dan terdiri dari berlian, emas dan perak berkualitas tinggi, tetapi sayang sekali karena kita tidak bisa melihat foto gaun aslinya, dan gaun hanya bisa dilihat berupa sketsa.



  • Jas Termahal




Jas rancangan Desainer pakaian mewah Alexander Amosu. (Berita SuaraMedia)
Jas rancangan Desainer pakaian mewah Alexander Amosu. (Berita SuaraMedia)
LONDON (SuaraMedia) - Desainer pakaian mewah Alexander Amosu akan memperkenalkan jas pria hasil rancangannya di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Jas itu akan dijual sebesar 70.000 poudsterling atau sekira Rp1,1 miliar.


Pengamanan ekstra disiapkan untuk mengawal jas yang disebut-sebut termahal di dunia itu. Mobil Range Rover anti peluru akan membawa jas itu ke lokasi acara.


Bahan jas dibuat dari kain termahal yang ada saat ini. Untuk merampungkan jas itu, dibutuhkan waktu 80 jam dan 5.000 jahitan. Jika dirata-rata, setiap jahitan bernilai Rp221.000.


Bahan yang digunakan antara lain adalah vicuna, benang yang diambil dari binatang langka sejenis unta yang hidup di Afrika Selatan. Binatang itu hanya menghasilkan benang wol setiap 3 tahun.


Bahan lainnya adalah qiviuk, wol termahal di dunia yang didapat dari hewan berbulu lebat Muskox yang hidup kawasan Artik. Bahan-bahan itu pernah digabungkan untuk membuat salah satu pakaian termahal di dunia bernama Vanquish II.


Tak kalah menarik adalah penggunaan emas 18 karat dan berlian.


Amosu berkomentar, krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini tidak menghentikan permintaan kepada para desainer fashion.

No comments:

Post a Comment